Ketut Agus tempati No.1 Asia WSL QS usai juarai Korea Open 2025

Ketut Agus tempati No.1 Asia WSL QS usai juarai Korea Open 2025

Atlet selancar ombak Indonesia Ketut Agus berhasil menempati posisi teratas dalam liga surfing dunia WSL Qualifying Series Asia Men setelah menjuarai Siheung Korea Open 2025.

Ketut Agus naik lima peringkat ke posisi No.1 dengan 9.158 poin. Ia dibuntuti atlet selancar Indonesia Dylan Wilcoxen dengan 8.592 poin, dan tiga peselancar Jepang, yakni Kei Kobayashi dengan 5.240 poin, Roi Kanazawa dengan 5.184 poin, dan Kyoshiro Suda dengan 4.304 poin.

“Pastinya saya sudah punya poin satu yang sangat besar yaitu poin 6000. Dan masih ada sisa banyak event, jadi saya harus konsisten untuk bisa mendapatkan result yang bagus untuk mempertahankan posisi saya di posisi pertama di Asia,” kata Ketut kepada ANTARA melalui panggilan telpon dari Jakarta, Selasa.

Hanya lima peringkat teratas Qualifying Series Asia yang dapat lolos ke Chllenger Series — ajang WSL dengan level lebih tinggi. Saat ini hanya Bronson Meydi atlet selancar asal Indonesia yang berkompetisi dalam Challenger Series. Sementara, Rio Waida berkompetisi di level yang lebih tinggi lagi yakni Championship Tour.

Ketut Agus terakhir kali mendapatkan gelar juara pada WSL Qualifying Series 3000 La Union International Pro 2023. Tahun lalu, ia seharusnya mengikuti Challenger Series, namun dua hari sebelum event pertama dimulai ia mengalami cedera dan harus menjalani operasi di Australia.

“Jadinya full satu tahun, tahun lalu itu saya tidak mengikuti event. Jadi saya harus mengulangi dari awal lagi,” ujar Ketut.

Setelah kembali ke skena kompetitif dengan mengikuti tiga ajang WSL QS, yakni SumatranSurfariis Hamamatsu Open QS 2000 di Jepang, QS 6000 Krui Pro dan QS 6000 Nias Open di Indonesia, Ketut menjuarai QS 6000 di Negeri Ginseng.

Pada babak final, Minggu (20/7), Ketut berkompetisi dengan tiga peselancar lain, yakni Bronson, Kobayashi dan Reef Heazlewood dari Australia. Ketut mencatatkan nilai 17,77 dari dua ombak terbaik 9,00 dan 8,77 poin untuk meraih gelar.

Menariknya ajang tersebut digelar di kolam dengan ombak buatan yang memiliki tantangan tersendiri bagi Ketut, yang biasanya melakukan selancar ombak di alam terbuka.

“Kalau untuk saya di pool ya sedikit susah karena perbandingannya itu biasanya kalau surfing itu kan di pantai dan itu juga kadar floating-nya lebih tinggi daripada pool ya. Jadi sedikit susah dan juga di sana di pool itu semua ombaknya konsisten sama,” kata Ketut.

Selanjutnya, Ketut berencana mengikuti ajang internasional Padang Padang Cup di Bali, dan selanjutnya akan mengikuti WSL QS 6000 di Jepang.

“Pastinya saya ingin memenangi kompetisi itu lagi, seperti yang di Korea pastinya. Karena saya masih ingin mempertahankan ranking saya di ranking pertama. Targetnya pastinya ingin lolos ke Challenger Series,” ujar Ketut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*