Bareskrim Gelar Perkara Khusus Ijazah Palsu Jokowi Hari Ini

Bareskrim Gelar Perkara Khusus Ijazah Palsu Jokowi Hari Ini

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko


Bareskrim Polri dijadwalkan melakukan gelar perkara khusus kasus dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Rabu (9/7/2025).

Sedianya, agenda gelar perkara khusus ini dilakukan pada Kamis, 3 Juli 2025 lalu.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan, permohonan gelar perkara khusus ini diajukan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) pada Senin, 30 Juni 2025. Kemudian, TPUA membuat surat permohonan pelibatan nama-nama dalam gelar perkara khusus tersebut pada Selasa, 2 Juli 2025.

“Dan memohon penjadwalan ulang gelar perkara khusus, sampai mereka mendapatkan kepastian atas nama-nama yang dilibatkan dalam proses gelar perkara khusus dimaksud,” kata Trunoyudo.

Trunoyudo menyebut, setidaknya ada empat nama yang telah diputuskan agar ikut dilibatkan dalam gelar perkara khusus. Seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), DPR RI, Pakar Telematika, Roy Suryo; dan akademisi sekaligus alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Rismon Hasiholan Sianipar.

“Maka, tindak lanjut itu untuk mengundang nama-nama dalam pelibatan gelar perkara khusus yang dimohonkan itu dilakukan ralat untuk dilaksanakan tanggal 9 (Juli 2025), karena harus mengundang, meminta untuk menghadirkan nama-nama yang diminta itu,” ujar Trunoyudo.

Banjir Jakarta: 109 RT dan 3 Ruas Jalan Masih Terendam!

Banjir Jakarta: 109 RT dan 3 Ruas Jalan Masih Terendam!

Warga terdampak banjir dievakuasi menggunakan perahu

 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan banjir masih merendam sejumlah kawasan pada Senin (7/7/2025). Meski, menurut data hingga pukul 06.00 WIB, banjir berangsur surut.

“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 109 RT dan tiga ruas jalan,” kata Kapusdatin BPBD DKI, M. Yohan. 

Padahal, sebelumnya data pukul 03.00 WIB menyebutkan, banjir masih merendam 141 RT dan tujuh ruas Jalan. Berikut data 109 RT dan tiga ruas jalan yang terendam banjir:

Jakarta Pusat terdampak banjir 17 RT

*    Kelurahan Karet Tengsin
–    Jumlah: 17 RT
–    Ketinggian: 30 sampai dengan 40 cm
–    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut

*    Kelurahan Kedaung Kali Angke
–    Jumlah: 4 RT
–    Ketinggian: 40 cm
–    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

*    Kelurahan Rawa Buaya
–    Jumlah: 5 RT
–    Ketinggian: 70 cm
–    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Angke

*    Kelurahan Kedoya Selatan
–    Jumlah: 4 RT
–    Ketinggian: 30 sampai dengan 60 cm
–    Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Pesanggrahan

Komisi V DPR Minta Basarnas Perkuat Alat Sonar Pendeteksi Kapal Tenggelam

Komisi V DPR Minta Basarnas Perkuat Alat Sonar Pendeteksi Kapal Tenggelam

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus dan Kabasarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii

 Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, Badan SAR Nasional (Basarnas) belum memiliki alat sonar untuk mencari titik lokasi kapal yang tenggelam. Alat tersebut vital karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan.

Hal ini terungkap dalam dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI dengan Basarnas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025).

Awalnya anggota Komisi V DPR menanyakan upaya serta kendala apa yang ada di lapangan terkait proses operasi evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Salah satunya, Basarnas tidak memiliki alat memadai untuk mencari lokasi tenggelam KMP Tunu.

“Salah satunya tadi terungkap, Basarnas belum punya alat sonar yang memadai. Alat sonar itu untuk mencari titik di mana kapal berada kalau tenggelam,” papar Lasarus usai rapat. 

Basarnas hanya memiliki alat mendeteksi apakah ada korban di dalam kapal yang tenggelam. Sedangkan Basarnas belum memiliki alat untuk mengetahui lokasi kapal secara pasti.

Ada Peran Jenderal Kopassus Ahli Perang Hutan saat Operasi Senyap Tewaskan Komandan OPM Enos Tipagau

Ada Peran Jenderal Kopassus Ahli Perang Hutan saat Operasi Senyap Tewaskan Komandan OPM Enos Tipagau

Panglima Koops Habema Mayjen Lucky Avianto

 Koops Habema terlibat baku tembak dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Kampung Baitapa, Distrik Baitapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Akibatnya, Komandan Batalyon Kodap VIII Soanggama Intan Jaya Papua Tengah, Enos Tipagau tewas ditembak.

Pasukan komando gabungan ini dibentuk untuk menyatukan pola operasi TNI dan Polri dalam menangani konflik di Papua.

Koops Habema diisi oleh prajurit-prajurit dari satuan elite 3 TNI terdiri Kopassus, Kostrad, Marinir, dan Kopasgat.  Panglima Koops Habema adalah Mayjen Lucky Avianto yang merupakan Jenderal Kopassus Ahli Perang Hutan.

Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi mengatakan, keberhasilan ini merupakan bagian dari konsistensi TNI dalam melaksanakan tugas pokoknya.

Operasi ini dilakukan secara terukur, berdasarkan informasi dari masyarakat yang akurat,”ujar Kristomei dalam keterangannya kepada Okezone, Minggu (6/7/2025).

“Tindakan ini merupakan bentuk kehadiran negara untuk melindungi rakyat Papua dari aksi kekerasan kelompok separatis bersenjata yang kerap menebar teror terhadap masyarakat sipil,” sambungnya.

Bocah yang Tewas di Taman Radio Dalam Jaksel Diduga Akibat Tersengat Listrik

Bocah yang Tewas di Taman Radio Dalam Jaksel Diduga Akibat Tersengat Listrik

Bocah ditemukan tewas di taman Radio Dalam Jaksel

 Seorang bocah ditemukan tewas di pinggir sebuah taman di kawasan Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Korban tewas diduga akibat tersengat listrik.

Kanit Reskrim Polsek Kebayoran Baru, Kompol Suparmin menjelaskan, dugaan ini diketahui sebab rekan korban juga mengatakan bahwa saat bermain, korban kejang-kejang dan jatuh usai memegang tiang listrik.

“Karena teman mainnya juga ngomong, begitu meluk pohon, megang tiang nggk lama dia kejang-kejang kakinya, terus jatuh. Teman-teman mau manggil-manggil udah nggak nyaut dia,” kata Suparmin kepada wartawan, Sabtu (5/7/2025).

Sebelum ditemukan tak bernyawa, bocah tersebut dinyatakan hilang sejak Jumat 4 Juli 2025 malam. Keluarga terus mencari keberadaan korban.

KMP Tunu Pratama Tenggelam, BMKG: Cuaca Ekstrem, Transportasi Darat-Laut-Udara Waspada

KMP Tunu Pratama Tenggelam, BMKG: Cuaca Ekstrem, Transportasi Darat-Laut-Udara Waspada

KMP Tunu Pratama Jaya

BMKG mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. Apalagi, saat ini masa libur sekolah, di mana aktivitas masyarakat untuk berwisata dan bepergian ke luar kota meningkat.

Meskipun sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau, kondisi atmosfer dan laut masih sangat dinamis dan bisa berdampak pada keselamatan serta kelancaran aktivitas masyarakat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menyampaikan, sesuai hasil prakiraan dan peringatan dini BMKG yang disampaikan sepekan sebelumnya, selama sepekan terakhir telah terjadi berbagai kejadian cuaca ekstrem yang berdampak signifikan, seperti hujan lebat, angin kencang, banjir, longsor, hingga kecelakaan transportasi.

Salah satunya adalah insiden kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu 1 Juli 2025, serta sejumlah gangguan penerbangan akibat cuaca buruk.

“Kondisi ini nampaknya sesuai dengan peringatan dini yang sudah kami keluarkan sejak H-1 bahkan hingga sepekan sebelumnya, baik untuk sektor publik, pelayaran, maupun penerbangan. BMKG secara rutin memperbarui prakiraan cuaca dan potensi gangguan cuaca ekstrem melalui berbagai kanal komunikasi,” ujar Dwikorita, Kamis (3/7/2025).

Ramalan Cuaca: Jakarta Bakal Diguyur Hujan Hari Ini

 Ramalan Cuaca: Jakarta Bakal Diguyur Hujan Hari Ini

Hujan di Jakarta

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi pada hari ini, Kamis (3/7/2025), wilayah Jakarta bakal diguyur hujan. 

Melansir dari website resmi BMKG, wilayah Jakarta pada hari ini akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga dilanda petir. 

Berikut kondisi cuaca di sejumlah wilayah Jakarta berdasarkan ramalan BMKG: 

– Jakarta Pusat 

Hujan petir dengan suhu 24-30 derajat. 

Selebgram WNI yang Ditangkap di Myanmar Divonis 7 Tahun, Dituduh Bertemu dan Biayai Pemberontak

Selebgram WNI yang Ditangkap di Myanmar Divonis 7 Tahun, Dituduh Bertemu dan Biayai Pemberontak

Selebgram WNI yang Ditangkap di Myanmar Divonis 7 Tahun/ilustrasi

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga Arnold Putra (AP) ditahan oleh Junta Militer Myanmar karena dituduh membiayai pemberontak. WNI tersebut berprofesi sebagai selebgram yang juga konten kreator.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkapkan, AP ditangkap aparat penegak hukum negara Myanmar sejak 20 Desember 2024 silam.

Direktur Perlindungan Informasi dan Media Kemlu, Hartyo Harkomoyo mengatakan,  AP kini telah divonis penjara dengan putusan tujuh tahun. Vonis itu juga sudah berkekuatan hukum tetap.

“Setelah melalui proses pengadilan, AP divonis tujuh tahun penjara. Saat ini AP menjalani hukuman penjara di Insein Prison, Yangon, Myanmar,” kata Hartyo dalam keterangan rilis Kemlu, Rabu (2/7/2025).

Dalam perkara ini, kata Hartyo, AP dituduh memasuki wilayah Myanmar secara ilegal. Tak hanya itu, AP juga dituduh melakukan pertemuan dengan kelompok bersenjata yang organisasinya dilarang oleh otoritas setempat.

“AP dikenakan dakwaan melanggar Undang-Undang Anti-Terorisme, Undang-Undang Keimigrasian 1947, dan Section 17(2) Unlawful Associations Act,” tutur dia.

Hartyo juga mengungkap sejak awal penangkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon sudah melakukan berbagai upaya perlindungan. Menurut dia nota diplomatik, melakukan akses kekonsuleran hingga pendampingan pemeriksaan secara langsung juga telah diberikan.

Kas138 Slot Online

Heboh! Puluhan Peluru Senpi Ditemukan di Toples Kedai Es Teh, Ini Kronologi Lengkapnya!

Heboh! Puluhan Peluru Senpi Ditemukan di Toples Kedai Es Teh, Ini Kronologi Lengkapnya!

Puluhan Butir Peluru Senpi Ditemukan di Toples Kedai Es Teh/ist

Sebanyak 39 peluru senjata api (senpi) aktif ditemukan di sebuah wadah toples plastik di Kedai Es Teh, di wilayah Wonodri Sendang, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Penemuan puluhan butir peluru itu menghebohkan warga sekitar.

Kapolsek Semarang Selatan Kompol Sucipto, membenarkan adanya penemuan puluhan butir peluru tersebut. 

“Diserahkan ke kami (setelah ditemukan di TKP). Pemiliknya belum ketemu, masih penyelidikan,” kata dia saat dihubungi wartawan, Senin (30/6/2025).

Namun saat ditanyakan apakah peluru tersebut aktif, kaliber hingga untuk penggunaan senpi jenis apa, dia belum bisa memastikan

Kronologi penemuan peluru itu terjadi pada Minggu (29/6/2025) sekira pukul 23.00 WIB. Puluhan peluru itu tampak disimpan dalam wadah plastik transparan, dalam kontainer warna abu-abu.

Selain ada wadah plastik berisi peluru, terlihat juga ada belasan gelas plastik yang belum dipakai, wadah warna kuning dan teko air berbahan plastik.

Informasi yang dihimpun Okezone, peluru itu ditemukan oleh saksi berinisial FJD (24), MFRA (24) dan MFB (24), ketiganya mahasiswa. Mereka merupakan penyewa booth Es Teh Indonesia yang berada di lokasi tersebut. Sewanya Rp500ribu per bulan.

KKB Undius Kogoya Bacok Polisi hingga Luka Parah, Begini Kronologi Lengkapnya

KKB Undius Kogoya Bacok Polisi hingga Luka Parah, Begini Kronologi Lengkapnya

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua/ist

Anggota Polres Intan Jaya, Bripda Ricardo Pasaribu dianiaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di area Kompleks Kios Palopo, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Korban mengalami luka cukup serius pada bagian telinga kanan.

Informasi yang dihimpun Okezone, korban dibacok oleh KKB Apeni Kobogau dan Agus Kobogau, dengan penanggung jawab Undius Kogoya selaku pimpinan Kodap VIII Intan Jaya.

Kronologi kejadian bermula saat korban sedang berada di dalam kios. Namun, ketika hendak menutup pintu, datang anggota KKB yang menyerang dengan menggunakan senjata tajam hingga mengenai telinga dan pipi sebelah kanan.

Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, memastikan, aparat akan mengambil langkah tegas terhadap pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

“Korban saat ini dalam penanganan tim medis di RSUD Sugapa. Kami mengutuk keras tindakan kekerasan ini, dan aparat akan mengejar serta menindak tegas para pelaku sesuai ketentuan hukum,” ujar Faizal, Minggu (29/6/2025).

Menanggapi insiden ini, personel Satgas  Ops Damai Cartenz telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan proses penyelidikan dan pengumpulan informasi lanjutan terkait serangan kelompok yang juga disebut dengan OPM.