
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo bergerak cepat menangani gempa bumi yang berdampak di beberapa desa di Kecamatan Tiris di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.24 WIB.
Gempa yang memiliki magnitudo antara 1,9 hingga 3,3 itu terjadi selama dua hari berturut-turut sejak Kamis (17/7) dan meski tergolong gempa dangkal dan berintensitas rendah, getarannya dirasakan oleh warga dan menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang di sejumlah rumah.
“Fokus utama saat ini adalah pendataan rumah rusak dan pengamanan lokasi yang berpotensi membahayakan keselamatan warga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Probolinggo R. Oemar Sjarief di Probolinggo, Sabtu.
Merespons laporan dari masyarakat, BPBD Kabupaten Probolinggo langsung menurunkan Team Reaksi Cepat (TRC) dan tim Pusat Pengendalian dan Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) untuk melakukan assessment kerusakan dan mendata kebutuhan warga terdampak.
“Kami sudah turunkan tim ke lokasi terdampak. Koordinasi langsung dilakukan dengan kepala desa, relawan lokal dan warga. Kami pastikan proses assessment berjalan cepat dan akurat,” katanya.
Data sementara menyebutkan bahwa sedikitnya 16 rumah mengalami kerusakan ringan dan sedang yang sebagian besar berada di Dusun Taman dan Dusun Gudang di Desa Tiris dan Desa Segaran di Kecamatan Tiris, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa gempa bumi tersebut.
Ia menjelaskan sebagian rumah mengalami retak pada dinding dan struktur penyangga, sehingga tidak aman untuk langsung dihuni, sehingga tim Pusdalops juga mengumpulkan informasi langsung dari warga terdampak untuk mendata kebutuhan mendesak seperti logistik dan bantuan peralatan.
“BPBD juga bekerja sama dengan relawan dan perangkat desa setempat untuk memastikan distribusi informasi dan bantuan berlangsung efektif. Bantuan yang kami berikan kepada warga terdampak gempa diantaranya paket kebersihan, terpal, makanan siap saji 1 paket, biskuit (tambahan gizi) 1 paket, paket sandang dan hygiene kids 1 paket,” katanya.
Oemar mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” katanya.
Ia mengatakan BPBD memastikan akan terus memantau situasi dan memberikan perkembangan resmi, kemudian penanganan akan berlanjut hingga semua wilayah terdampak terverifikasi dan mendapat intervensi sesuai kebutuhan.