
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya TNI M. Khairil Lubis (kiri) membacakan pidato Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam acara seminar nasional yang digelar Lemhannas RI di Jakarta, Senin (26/8/2024). ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Ahli pertahanan dari Semar Sentinel Alman Helvas Ali menilai pembangunan kekuatan TNI ke depan tetap membutuhkan standardisasi datalink yang dapat menghubungkan sistem komando dan kendali yang pada akhirnya mewujudkan interoperabilitas tiga matra TNI.
Alman Helvas Ali menjelaskan bahwa interoperabilitas antarmatra tidak hanya dapat tercipta lewat doktrin operasi gabungan, tetapi harus ada sistem komando dan kendali yang menghubungkan tiga angkatan TNI, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.
Alman menjelaskan bahwa sistem datalink yang menghubungkan tiga matra TNI penting untuk membangun sistem komando dan kendali yang efektif.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dalam amanatnya yang dibacakan dalam sebuah sesi seminar di Jakarta, 26 Agustus 2024, mengungkap empat tahap pengembangan Sistem Interoperabilitas Komando dan Pengendalian (SIK) TNI untuk menggabungkan data-data militer dan kekuatan alutsista tiga matra.
“Tahap pertama berupa pengembangan data militer terintegrasi Puskodal (Pusat Komando dan Pengendalian) TNI dengan datalink yang sedang dilakukan pada tahun ini,” kata Pangkogabwilhan II Marsekal Madya TNI M. Khairil Lubis membacakan pidato Panglima TNI dalam acara seminar bertajuk Revitalisasi Industri Pertahanan Darat yang digelar oleh Lemhannas RI.
Ia mengemukakan bahwa tahap kedua pengembangan Sistem Interoperabilitas Kodal (SIK) mencakup integrasi data militer dari seluruh komando utama operasi.
“Tahap ketiga integrasi dengan seluruh alutsista TNI, dan tahap keempat berupa pembuktian konsep interoperability pada operasi gabungan TNI sehingga keterlibatan industri pertahanan darat dalam Sistem Interoperabilitas Kodal TNI sangat diperlukan. Hal ini mengingat industri bagian integral dari strategi pertahanan,” kata Panglima TNI dalam pidatonya.
Pedoman datalink nasional (INDL) mendukung interoperabilitas TNI, termasuk tiga matra: AD, AL, AU.