BKSDA: Seekor mamalia dugong mati terdampar di Perancak-Jembrana 

BKSDA: Seekor mamalia dugong mati terdampar di Perancak-Jembrana 

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali mengungkapkan seekor mamalia dugong (duyung) mati terdampar di Pantai Desa Perancak, Kabupaten Jembrana, Bali, Sabtu.

Kepala Balai KSDA Bali Ratna Hendratmoko mengatakan mamalia dugong tersebut ditemukan sekitar pukul 07.15 Wita oleh warga yang dilaporkan oleh Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih.

Berdasarkan hasil identifikasi Tim BKSDA Resor Jembrana bersama tim dokter hewan Yayasan Jaringan Satwa Indonesia, mamalia laut jenis dugong atau duyung (dugong dugon) memiliki panjang badan 2,56 meter dan lebar 1,6 meter, berjenis kelamin betina.

Pada saat yang bersamaan juga dilakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab satwa mati terdampar.

“Hasil nekropsi tersebut secara fisik menunjukkan adanya abnormalitas (tidak normal) pada sistem respirasi (pernafasan), berupa peradangan dan perubahan warna,” kata Hendratmoko.

Hal itu, kata dia, bisa menjadi salah satu penyebab kematian pada satwa tersebut.

Bangkai satwa dugong tersebut dikubur di lokasi terdamparnya dugong tersebut.

Penguburan dilakukan pada Sabtu pukul 13.30 Wita.

Ratna Hendratmoko menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah melaporkan dan membantu selama proses identifikasi dan evakuasi satwa.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar melaporkan apabila ada kejadian serupa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*