Goks! Elon Musk Kasih Duit Rp728 M/ Bulan Buat Trump Presiden Lagi

Miliarder teknologi Elon Musk berencana untuk menyumbangkan sekitar US$45 juta (Rp728 miliar) setiap bulan. Dana ini dikucukan sebagai dukungan kepada calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Laporan pertama dibuat Wall Street Journal Senin. Melansir AFP, laman itu mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, menyatakan sumbangan Musk akan diberikan kepada kelompok politik yang dijuluki America PAC.

Perlu diketahui PAC adalah badan yang berfokus pada promosi pendaftaran pemilih, pemungutan suara awal, dan surat suara melalui pos di antara penduduk di negara bagian menjelang pemilihan umum bulan November. Namun sebenarnya arah dukungannya belum jelas.

Sebenarnya, sumbangan kampanye individu di AS dibatasi hingga US$3.300 per orang. Namun ada saja celah dalam sistem keuangan kampanye memungkinkan para donor besar politik untuk menyumbang ke dana yang dikenal sebagai komite aksi politik seperti PAC.

“Saya sepenuhnya mendukung Presiden Trump dan berharap pemulihannya cepat,” tulis Musk di platform media sosial X, dikutip Selasa (16/7/2024).

Bukan hanya Musk yang berkomitmen memberi bantuan dana ke Trump. Salah satu pendiri Palantir Joe Lonsdale, mantan duta besar AS untuk Kanada Kelly Craft, dan investor mata uang kripto Tyler dan Cameron Winklevoss, juga ikut menyumbang.

Pendiri Tesla itu sendiri secara resmi mendukung pencalonan Trump sebagai presiden lagi pada Sabtu. Ini setelah mantan presiden tersebut selamat dari penembakan saat kampanye di Butler, Pennsylvania.

Musk, orang terkaya di dunia dengan perkiraan kekayaan bersih sebesar US$250 miliar, semakin bersahabat dengan Trump selama pemilihan umum AS tahun 2024. Pada Maret, keduanya bertemu langsung selama sarapan donor yang diselenggarakan di kediaman miliarder Nelson Peltz di Florida

Elon Musk Terang-Terangan Membeberkan Pertemuan Nya Dengan Donald Trump

CEO Tesla Elon Musk buka-bukaan soal pertemuan diam-diamnya dengan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Florida. Dijelaskan Musk pertemuan dengan crazy rich New York itu, tak terkait pemilu presiden (pilpres), di mana Trump kembali mencalonkan diri melawan petahana Joe Biden.

Saya sedang sarapan di rumah seorang teman, dan Donald Trump datang. Itu saja,” kata Musk dalam wawancara dengan mantan pembawa acara CNN International, Don Lemon, dikutip CNBC International, Selasa (18/3/2024).

Ia mengatakan bahwa Trump tidak meminta sumbangan untuk kampanye kepresidenannya. Ia juga menyebut tidak berencana meminjamkan uang kepada Trump untuk “membayar tagihan hukumnya yang semakin meningkat”.

Sebelumnya, pertemuan yang diberitakan memicu spekulasi bahwa Musk, salah satu orang terkaya di dunia, dan pengkritik vokal Biden. Ia, mungkin akan mendukung Trump secara finansial.

Tapi Musk mengatakan dia pergi ke Florida hanya untuk menginap di rumah temannya. Sebelum bertemu Trump, temannya juga bertanya apakah tidak apa-apa jika Trump mampir untuk sarapan.

“Oke, baiklah,” jawab Musk.

Sayangnya, Musk tidak menyebutkan nama temannya dan hanya memberikan sedikit rincian tentang percakapannya dengan Trump.

“Anggap saja dialah yang paling banyak bicara,” kata Musk tentang mantan presiden tersebut. “Tidak ada sesuatu yang inovatif atau baru.”

“Presiden Trump suka berbicara. Jadi, dia berbicara. Saya tidak ingat dia mengatakan apa pun yang tidak dia katakan secara terbuka. Dan itu saja, hanya sarapan,” jelasnya.

The New York Times pertama kali melaporkan bahwa Trump bertemu dengan Musk pada 3 Maret di Palm Beach. Ia kala itu bersama dengan beberapa donor kaya dari Partai Republik.

Sehari setelah berita Times diterbitkan, Musk mengumumkan bahwa dia tidak berencana memberikan uang kepada Trump atau Biden. Ia mengaku tak mau ambil pusing dengan pilpres.

“Untuk lebih jelasnya, saya tidak menyumbangkan uang kepada salah satu calon Presiden AS,” tulis Musk di situs media sosial X.

“Saya akan menyuarakan pendapat saya. Saya rasa, saya tidak mau ambil pusing soal skalanya, secara moneter, itu penting,” katanya lagi.

Fenomena Aneh! Amerika Lesu, Harga Emas Ikutan Layu

Harga emas ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/7/2024) kemarin, meski dolar Amerika Serikat (AS) juga terpantau melandai, dengan fokus investor beralih ke data ekonomi AS yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan lebih banyak sinyal mengenai waktu penurunan suku bunga bank sentral AS.

Merujuk data Refinitiv pada perdagangan kemarin, harga emas global ditutup melemah 0,48% di posisi US$ 2.397,59 per troy ons. Pelemahan ini berbanding terbalik dengan penguatan 0,48% pada Selasa sebelumnya.

Namun pada perdagangan Kamis pagi hari ini pukul 06:00 WIB, harga emas dunia cenderung naik tipis 0,01% ke US$ 2.397,79 per troy ons.

Harga emas melandai meski indeks dolar AS (DXY) cenderung melandai kemarin, indeks dolar AS turun tipis 0,06% ke angka 104,39. Pelemahan dolar AS seharusnya menguntungkan emas karena konversi pembelian yang lebih murah akan meningkatkan permintaan.

Meski kembali melandai, tetapi harga emas masih cukup tinggi hingga kemarin.

“Indeks dolar AS yang lebih lemah, harga indeks saham AS yang lebih rendah, dan harga minyak mentah yang lebih tinggi, mendukung minat beli emas dan perak,” kata Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.

Melemahnya dolar AS seharusnya membuat emas batangan lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Namun kali ini, tampaknya investor masih merealisasikan keuntungannya di emas.

Di lain sisi, turunnya harga emas kemarin sejalan dengan pergerakan indeks Nasdaq Composite yang padat teknologi ambruk parah karena kekecewaan investor akan hasil kinerja Alphabet (Google) dan Tesla.

Beberapa Faktor Yang Membuat Harga Emas Lesu

Investor saat ini menantikan data awal dari produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal II-2024 yang dirilis Kamis hari ini dan data inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS periode Juni 2024 pada Jumat besok, untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur penurunan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Menurut FactSet, PDB diperkirakan akan meningkat sebesar 1,9%. Jika laporan sesuai dengan prediksi, ini akan menandai peningkatan dari kenaikan 1,4% selama kuartal pertama.

Namun, ini akan menjadi perlambatan yang cukup mencolok dibandingkan dengan paruh kedua tahun 2023, di mana PDB naik 4,9% pada kuartal ketiga dan 3,4% pada kuartal keempat.

Jika PDB AS mengalami peningkatan, maka tendensi untuk terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed di September akan semakin kecil.

Sementara inflasi PCE AS masih diperkirakan melandai Namun masih belum menyentuh level 2% sesuai target The Fed.

Chris Gaffney, presiden pasar dunia di EverBank, menyatakan bahwa ekspektasi pasar mendukung kenaikan harga emas. The Fed mungkin akan melakukan pemotongan lebih awal dari September.

“Selain itu, pemotongan pajak impor emas dan perak oleh India juga membantu karena hal itu akan meningkatkan permintaan,” tambah Gaffney.

India memotong bea masuk emas dan perak menjadi 6%, dari sebelumnya sebesar 15%.

Meski begitu, pasar masih optimis bahwa pemangkasan suku bunga The Fed masih dapat dimulai pada pertemuan September mendatang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, pasar memperkirakan The Fed akan memulai memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September mendatang mencapai 93,3%.

Namun, dengan suku bunga yang lebih rendah dapat mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Tanda Baru ‘Kiamat’ Sudah Dekat Muncul Senin, Warga Bumi Hati-Hati

 Pemanasan global kini makin menjadi masalah di bumi. Bahkan suhu rata-rata dunia kini naik ke tingkat tertinggi alias rekor dari yang pernah tercatat sebelumnya Senin, 21 Juli lalu.

Data pemantau iklim Uni Eropa (UE), Copernicus Climate Change Service (C3S) menemukan bahwa suhu permukaan rata-rata global naik menjadi 17,09 derajat Celsius kala itu. Ini melebihi rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celsius yang terjadi pada 6 Juli tahun lalu.

“Pada tanggal 21 Juli, C3S mencatat rekor baru suhu rata-rata global harian,” kata Direktur C3S Carlo Buontempo, dikutip dari CNBC International, Kamis (27/3/2024).

“Yang benar-benar mengejutkan adalah seberapa besar perbedaan antara suhu dalam 13 bulan terakhir dan catatan suhu sebelumnya,” tambahnya.

“Kita berada di wilayah belum terpetakan. Iklim semakin panas, rekor baru akan pecah dalam beberapa bulan/tahun.”.

Suhu rata-rata hari Minggu mencapai rekor tertinggi sejak 1940, menunjukkan perubahan signifikan dari tahun sebelumnya menurut C3S.

“Sebelum Juli 2023, pemantau iklim UE menyebutkan rekor suhu rata-rata global harian sebelumnya adalah 16,8 derajat Celsius pada 12 Agustus 2016,” jelasnya.

“Kini sudah ada 57 hari sejak 3 Juli tahun lalu yang melampaui rekor sebelumnya,” tambahnya

Suhu Panas Melanda Sebagian Besar Wilayah AS, Rusia Dan Eropa

Perlu diketahui suhu panas yang berlebihan telah melanda sebagian besar wilayah AS, Rusia, dan Eropa selatan dalam beberapa hari terakhir. Panas ekstrem lebih mungkin terjadi karena krisis iklim, yang salah satu penyebab utamanya adalah pembakaran bahan bakar fosil.

Beberapa peneliti iklim memperingatkan bahwa rekor panas luar biasa akan menyebabkan musim panas panjang dan terik, mengancam manusia.

Para ilmuwan telah berulang kali menyerukan pengurangan emisi gas rumah kaca secara cepat untuk menghentikan kenaikan suhu rata-rata global.

Berdasarkan BNE News, di Dubai UEA, suhu udara dirasakan hingga 62 derajat Celcius, jauh melebihi suhu nominal 43 derajat Celcius.

Para ahli meteorologi memperingatkan suhu di Dubai mendekati batas suhu bola basah (wet-bulb) sehingga aktivitas di luar ruangan dapat mengancam jiwa.

Mengutip Reuters, Jepang memperingatkan serangan panas di 39 prefektur karena suhu mencapai 37°C awal pekan ini.

Tak hanya Tokyo, suhu panas juga melanda Hachioji dan Gunma, di mana beberapa wilayah suhu sempat mencapai 40 derajat Celcius.

Biden Buka-bukaan Alasan Mengapa Ibu Kota RI Harus Dipindah

Pengunduran Bambang Susantono & Dhony Rahajoe dari Kepala & Wakil Otorita IKN.

Bahkan isu ini menjadi sorotan media asing. Agence France Presse (AFP) menyebut bagaimana kedua figur itu mundur di saat proyek IKN masih dirasa kurang mendapatkan investasi asing.

Presiden Indonesia mengganti kepala ibu kota baru di Kalimantan beberapa minggu sebelum pembukaan proyek kontroversial senilai US$32 miliar.

Pemindahan Ibu Kota Ke IKN

Sejatinya, rencana pemerintahan Presiden Joko Widodo memindahkan Ibu Kota ke IKN sudah diumumkan sejak 2019 lalu. Salah satu alasannya yakni untuk mengurangi beban Jakarta dan Jabodetabek.

Jakarta sendiri saat ini sedang mengalami permasalahan ekologis yakni penurunan tinggi permukaan tanah. Beberapa wilayah bahkan terancam tenggelam oleh turunnya permukaan tanah dan naiknya muka air laut.

Presiden AS Joe Biden mencatat Jakarta dalam pidatonya di Direktur Intelijen Nasional AS, menyoroti ancaman tenggelam akibat perubahan iklim global.

“Dengan kenaikan permukaan laut 2,5 kaki, jutaan orang akan bermigrasi untuk mencari tanah subur.”.

Bagaimana jika Indonesia harus pindahkan ibu kota dalam 10 tahun karena terancam banjir?.

Menurut Biden, Jakarta diprediksi akan tenggelam pada tahun 2100. Prediksi ini didukung oleh laporan dari World Economic Forum tahun 2019.

Pada 2021, NASA menyatakan suhu global meningkat dan lapisan es mencair, meningkatkan risiko banjir di Jakarta dan kota pesisir lainnya.

“Pemompaan air tanah di Washington memperburuk masalah banjir dalam beberapa dekade,” kata badan tersebut.

NASA mencatat kenaikan rata-rata 3,3 mm per tahun dalam nivel laut global. Badai hujan akan lebih intens saat atmosfer memanas, meningkatkan risiko banjir. Banjir sering terjadi di Jakarta.

NASA juga mengunggah gambar landsat yang menunjukkan evolusi Jakarta dalam tiga dekade terakhir. Pembabatan hutan dan vegetasi di sepanjang sungai Ciliwung dan Cisadane mengurangi penyerapan air.

Populasi Jakarta meningkat dua kali lipat dari 1990-2020, menyebabkan limpahan dan banjir bandang di dataran banjir.

Banyak saluran air rentan luapan akibat tersumbat oleh sedimen dan sampah.

Pada tahun 1990, lahan buatan baru menyebar ke perairan dangkal di Teluk Jakarta, mencapai 1.185 hektar.