Diduga Depresi, Pensiunan PNS Tewas Usai Terjun ke Sumur Tua

Diduga Depresi, Pensiunan PNS Tewas Usai Terjun ke Sumur Tua

Ilustrasi mayat

Seorang pensiunan PNS inisial SP (79) di Pekon Gadingrejo Timur, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu, Lampung ditemukan tewas di dalam sumur tua. Polisi menduga korban depresi akibat penyakit hipertensi.

“Korban ditemukan meninggal dunia di dalam sumur tua sekitar pukul 01.00 WIB (Sabtu 31 Mei). Dugaan sementara, korban bunuh diri karena depresi akibat penyakit yang dideritanya,” ujar Kapolsek Gadingrejo AKP Herman, Minggu (1/6/2025).

Sebelumnya, korban keluar rumah lewat pintu belakang sekitar pukul 22.30 WIB. Lantaran tak kembali dalam waktu lama, sang istri panik dan meminta bantuan warga mencarinya.

Kemudian, sekitar pukul 01.00 WIB, warga menemukan sejumlah barang milik korban seperti sandal, jaket, senter, dan kopiah di dekat sumur tua yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban. Saat melihat ke dalam sumur, warga melihat kopiah korban mengapung.

Warga lalu menggunakan jangkar untuk memeriksa isi sumur. Ternyata tersangkut pakaian korban,” jelasnya.

Akibat kondisi medan yang sulit, kata Herman, warga kemudian menghubungi BPBD Pringsewu. Proses evakuasi berlangsung sekitar pukul 03.00 WIB dan jasad korban berhasil diangkat, lalu dibawa ke Puskesmas Gadingrejo untuk pemeriksaan medis.

KERA4D

Polri Berantas Premanisme, Survei Lemkapi Ungkap Mayoritas Publik Puas

Polri Berantas Premanisme, Survei Lemkapi Ungkap Mayoritas Publik Puas

Ilustrasi preman 

Operasi pemberantasan premanisme yang digelar Polri di seluruh Indonesia sebulan terakhir memuaskan masyarakat. Berdasarkan survei Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) ditemukan 75,1 persen masyarakat puas dengan kinerja Polri bersama instansi terkait dalam memberantas premanisme.

“Hasil survei kami menyebutkan 75,1 persen masyarakat puas atas operasi kepolisian di berbagai daerah  dalam memberantas  premanisme,” ujar Direktur Lemkapi Edi Hasibuan, Minggu (1/6/2025).

Pemberantasan premanisme merupakan perintah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang dimulai sejak 1 Mei 2025. Operasi yang melibatkan TNI dan pemerintah daerah ini digelar serentak untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat. 

Edi mengatakan, sejak operasi ini digelar telah memberikan kenyamanan di berbagai wilayah karena merasakan polisi semakin banyak hadir di tengah masyarakat, baik dalam bentuk  patroli maupun razia rutin untuk menindak premanisme. 

Operasi itu memperlihatkan polisi menjalankan tugas sebagai pelayan, pelindung dan pengayom serta penolong masyarakat. Polisi juga dinilai tegas dalam penegakan hukum terhadap segala bentuk premanisme yang selama ini meresahkan.

Menurut mantan anggota Kompolnas ini, ada sejumlah alasan kegiatan Polri mendapatkan banyak apresiasi dari masyrakat. Sejumlah alasan yang disampaikan responden antara lain, ketegasan kepolisian menangani premanisme dari pusat hingga daerah. 

KERA4D

Terlelap Tidur, Lansia di Malang Tewas Terbakar Dalam Rumah 

Terlelap Tidur, Lansia di Malang Tewas Terbakar Dalam Rumah 

Lansia tewas terbakar di Malang, Jawa Timur

Seorang lansia di Malang, Jawa Timur tewas usai rumahnya terbakar. Korban bernama Kusmini (56) ditemukan meninggal dunia di rumahnya Dusun Wringinanom, Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, pada Minggu (1/6/2025) dini hari.

Kasi Humas Polres Malang AKP Bambang Subinajar mengatakan, kejadian ini menimpa nenek Kusmini yang tinggal sendirian di rumahnya, sekitar pukul 01.30 WIB. Sang suami telah meninggal dunia. 

Pertama kali diketahui adik korban, Jama’ali (53), yang rumahnya berdempetan dengan rumah korban. Begitu menerima laporan dari warga, petugas segera mendatangi lokasi, melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan saksi, serta memasang garis polisi di sekitar rumah korban,” ungkap Bambang Subinajar.

Dari hasil penyelidikan sementara, penyebab kebakaran diduga berasal dari lilin yang dinyalakan korban di atas lemari plastik di dalam kamar. Lilin tersebut meleleh, menyulut tumpukan pakaian, dan membakar seisi kamar saat korban tengah tertidur.

“Korban memiliki kebiasaan menyalakan lilin di ruang tamu dan kamar. Kondisi korban yang menderita stroke ringan kemungkinan membuatnya tidak bisa menyelamatkan diri saat api mulai membesar,” jelas Bambang.

KERA4D

7 Fakta Gunung Arjuno, Banyak Pendaki Tewas hingga Fenomena Awan Aneh 

7 Fakta Gunung Arjuno, Banyak Pendaki Tewas hingga Fenomena Awan Aneh 

Gunung Arjono di Jawa Timur

GUNUNG ARJONO yang ada di Jawa Timur kembali menyita perhatian, usai adanya 11 pendaki ilegal yang tersesat. Para pendaki itu ditemukan selamat oleh tim pencari gabungan pada Kamis 29 Mei 2025. Sejumlah peristiwa memang kerap terjadi di Gunung Arjuno, dari mulai kebakaran hebat dan hilangnya beberapa pendaki yang menyebabkan tewas.

Berikut sejumlah fakta mengenai Gunung Arjuno yang ada di Jawa Timur :

1. Gunung yang berada di lima wilayah

Gunung Arjuno berada di lima kabupaten kota di Jawa Timur. Gunung menjadi satu lokasi dengan Gunung Welirang, yang masuk kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, yang berada di bawah UPT Dinas Kehutanan (Dishut) Jawa Timur.

Wilayah gunung ini membentang dari Kabupaten Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Malang, hingga Kota Batu. Pos pendakiannya pun tersebar di Jalur Tretes, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jalur Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jalur Lawang, yang ada di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, dan Desa Sunberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, yang dikelola oleh Tahura Raden Soerjo.

2. Beberapa pendaki hilang ditemukan selamat

Gunung Arjuno kerap kali memakan korban pendaki yang tersesat hingga meninggal. Beberapa pendaki itu naik dari wilayah Kabupaten Pasuruan, hingga Kota Batu. Kisah fenomenal dialami Muhammad Naam, pendaki Gunung Arjuno yang hilang pada Maret 2022 lalu.

KERA4D

Panglima TNI Hadiri Asia Security Summit: Shangri-La Dialogue 2025 di Singapura

Panglima TNI Hadiri Asia Security Summit: Shangri-La Dialogue 2025 di Singapura

Panglima TNI Hadiri Asia Security Summit di Singapura

Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto menghadiri Resepsi Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Asia atau Asia Security Summit: Shangri-La Dialogue (SLD) 2025, di Ballroom Island Hotel Shangri-La, Singapura, pada Jumat 30 Mei 2025.

Diketahui, Asia Security Summit: Shangri-La Dialogue (SLD) adalah Konferensi Keamanan antar-pemerintah Tingkat Tinggi yang diselenggarakan setiap tahun di Singapura oleh International Institute for Strategic Studies (IISS). 

Berdasarkan informasi yang diterima Okezone, Sabtu (31/5/2025). Dialog ini dihadiri oleh Menteri Pertahanan, Kepala Kementerian, dan Panglima Militer dari sebagian besar negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. 

Nama forum ini diambil dari Hotel Shangri-La di Singapura, tempat diadakannya acara ini sejak tahun 2002. KTT ini bertujuan untuk memperkuat rasa kebersamaan di antara para pembuat kebijakan terpenting di bidang pertahanan dan keamanan di kawasan tersebut.  

Dalam konferensi tersebut, Panglima TNI dijadwalkan akan melaksanakan beberapa sesi pertemuan bilateral di antaranya dengan Panglima Angkatan Bersenjata Singapura, US Chairman Joint Chief of Staff serta Panglima Angkatan Bersenjata Kanada.

KERA4D

Bencana Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kaki Salah Satu Korban Harus Diamputasi

Bencana Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kaki Salah Satu Korban Harus Diamputasi

Korban longsor Gunung Kuda Cirebon

 Sejumlah korban luka akibat insiden longsor tambang batu di Tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat, masih menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit, Sabtu (31/5/2025). Salah satu korban bahkan harus menjalani amputasi kaki akibat luka serius yang diderita

Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan menjenguk langsung salah satu korban luka di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon. Dalam kunjungannya, Kapolda memastikan bahwa korban mendapatkan penanganan medis yang maksimal.

“Korban mengalami luka berat di bagian kaki, dan harus menjalani tindakan amputasi. Penanganan medis saat ini berjalan baik,” ujar Rudi kepada wartawan.

Pencarian Korban Masih Berlangsung

Hingga hari ini, tim gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun material longsor berupa batu, kerikil, dan tanah. Diperkirakan masih ada delapan orang yang tertimbun di lokasi kejadian.

KERA4D

Bencana Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kaki Salah Satu Korban Harus Diamputasi

Bencana Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kaki Salah Satu Korban Harus Diamputasi

Korban longsor Gunung Kuda Cirebon 

 Sejumlah korban luka akibat insiden longsor tambang batu di Tambang Galian C Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Cirebon, Jawa Barat, masih menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit, Sabtu (31/5/2025). Salah satu korban bahkan harus menjalani amputasi kaki akibat luka serius yang diderita.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudi Setiawan menjenguk langsung salah satu korban luka di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon. Dalam kunjungannya, Kapolda memastikan bahwa korban mendapatkan penanganan medis yang maksimal.

“Korban mengalami luka berat di bagian kaki, dan harus menjalani tindakan amputasi. Penanganan medis saat ini berjalan baik,” ujar Rudi kepada wartawan.

Pencarian Korban Masih Berlangsung

Hingga hari ini, tim gabungan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap korban yang diduga tertimbun material longsor berupa batu, kerikil, dan tanah. Diperkirakan masih ada delapan orang yang tertimbun di lokasi kejadian.

KERA4D

Misteri Perempuan Berbaju Merah Penghuni Kawasan Candi Songgoriti Batu 

Misteri Perempuan Berbaju Merah Penghuni Kawasan Candi Songgoriti Batu 

Candi Songgoriti

Candi Songgoriti merupakan peninggalan sejarah kerajaan era Mataram di abad 9 hingga 10. Kompleks candi ini menyimpan beberapa misteri, termasuk bangunan di sekitarnya. 

Tak jauh dari dari lokasi candi terdapat dua mata air yakni panas dan dingin yang menjadikan sumber bagi masyarakat sekitar. Konon air panas ini bahkan dialirkan ke sebuah hotel dan pemandian yang ada tak jauh dari candi. 

Bahkan konon hotel yang ini telah ada sejak zaman Belanda yang dinamakan Badhotel didirikan pada 1911 Masehi. Menurut cerita kawasan sekitar Songgoriti ini dahulu menjadi tempat peristirahatan para orang Belanda, karena udaranya yang cukup sejuk seperti halnya di negaranya.

Penelusuran Okezone di lokasi, hotel ini memang telah terbengkalai sejak tiga tahun lalu. Aroma mistis masih terasa meski beberapa bagian hotel terbengkalai telah mulai dibersihkan. Pintu masuk hotel bagian belakang berada satu lokasi dengan hotel dan Pemandian Air Panas Songgoriti. 

Lokasinya tak jauh dari Candi Songgoriti yang sedang diekskavasi Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur. Lokasinya pun masih satu kompleks, dengan dipenuhi pepohonan yang rindang.

Kas138

Ngeri! Ular Piton 9 Meter Memangsa Sapi Kurban

<i>Ngeri</i>! Ular Piton 9 Meter Memangsa Sapi Kurban

{Ngeri}! Ular Piton 9 Meter Memangsa Sapi Kurban

Niat hendak dijual pada Hari Raya Kurban, seekor sapi milik warga malah dimangsa ular piton sepanjang 9 meter di sebuah kebun di Desa Tanailandu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara (Sultra). Warga yang geram dengan perisiwa tersebut pun membunuh ular piton itu.

Kabar tersebut pun membuah heboh warga sekitar di Kecamatan Mawasangka, Buton Tengah, Sultra, Kamis (29/5/2025).

Sejumlah warga bergegas mendatangi lokasi temuan ular berharap masih bisa menyelamatkan sapi dari lilitan ular piton sepanjang 9 meter.

Namun, sapi tersebut sudah tewas usai badannya dililit ular piton. Sementara, posisi kepala sapi sudah berada di dalam mulut ular raksasa itu.

Warga berupaya melepaskan lilitan ular dengan menebaskan parang ke tubuh ular hingga mati, setelah sebuah tombak yang dihujamkan warga menembus kepalanya.

Penemuan ular piton berukuran raksasa tersebut bermula saat seorang warga yang melintas di dalam kebun melihat ular piton sedang memangsa seekor sapi.

Mereka kemudian beramai-ramai mendatangi lokasi penemuan itu. 

“Meski ular piton berhasil dibunuh, namun upaya warga untuk menyelamatkan sapi gagal, karena sapinya uga sudah mati,” uajr Kepala Desa Tanailandu, Rafiudin.

Penyiraman Air Keras Ibu dan Anak di Sukabumi Terungkap, Pelakunya Pacar Virtual Korban

Penyiraman Air Keras Ibu dan Anak di Sukabumi Terungkap, Pelakunya Pacar Virtual Korban

Penyiraman Air Keras Ibu dan Anak di Sukabumi Terungkap, Pelakunya Pacar Virtual Korban

 Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota mengungkap kasus penyiraman air keras pada ibu dan anak yang terjadi di Sukabumi berberapa waktu lalu. Polisi menangkap terduga pelaku penyiraman yang merupakan pacar virtual korban.

Terduga pelaku H alias D (30) warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah berpacaran tanpa bertemu langsung dengan korban YA warga Kota Sukabumi, mulai tahun 2024 dan putus di bulan Maret 2025. Keduanya berkomunikasi melalui media sosial (medsos) dan aplikasi WhatsApp (WA). 

Walaupun sudah putus, terduga pelaku sering melihat aktivitas keseharian korban melalui status WA dan unggahan di medsos. Lalu karena merasa cemburu adanya kedekatan korban dengan temannya, terduga pelaku nekad terbang dari Kalimantan ke Jakarta dan mencari alamat rumah korban di Sukabumi. 

“Tersangka H diduga sengaja berangkat dari Kalimantan pada hari Selasa tanggal 29 April 2025 untuk menemui korban YA ke Sukabumi. kemudian sempat bermalam di Jakarta dan mencari bahan atau air keras melalui medsos kemudian membelinya seharga Rp800 ribu,” ujar Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi pada Rabu (28/5/2025). 

Keesokan harinya, lanjut Rita, pada hari Rabu (30/4/2025), tersangka H menuju Sukabumi diantarkan oleh ojeg online yang sebelumnya telah dipesan seharga Rp750 ribu. Setibanya di Sukabumi, tersangka H mencari alamat korban di salah satu perumahan di daerah Cibeureum yang telah diketahuinya saat mengirimkan 1 unit sepeda untuk anak korban saat berulang tahun. 

“Setelah memastikan rumah korban, pada hari Kamis tanggal 1 Mei 2025 sekitar pukul 04.00 WIB, H ditemani YD menunggu di gerbang perumahan dan membuntuti kedua korban. setibanya di TKP, kedua terduga pelaku menyalip sepeda motor yang dikendarai kedua korban kemudian h menyiramkan air keras terhadap kedua korban dan langsung melarikan diri,” ujar Rita.